Masyarakat Papua tengah mempersiapan diri menyambut HUT Pekabaran Injil di Tanah Papua yang dilaksanakan besok, Rabu, 5 Februari. Tak terasa sa sudah 3 tahun dapat moment sakral ini di Papua.
Saking sakralnya, Pemda Papua mengeluarkan surat edaran libur resmi mulai hari Rabu sampai Jumat, 5-7 Februari. Ini sebagai ungkapan syukur atas kehadiran kabar keselamatan Tuhan di Bumi Cendrawasih ini.
Adapun
Sejarahnya sebagai berikut:
" Sejarah Pekabaran Injil di dunia ini berlangsung atas perintah Yesus yang dikenal dengan Amanat Agung dan jaminan penyertaan-Nya, yang disampaikan kepada murid-murid-Nya sebelum dan sesaat menjelang terangkat ke sorga, dalam Injil Matius, 28:19~20 dan Kisah Para Rasul 1: 8 ;
" Sejarah Pekabaran Injil di dunia ini berlangsung atas perintah Yesus yang dikenal dengan Amanat Agung dan jaminan penyertaan-Nya, yang disampaikan kepada murid-murid-Nya sebelum dan sesaat menjelang terangkat ke sorga, dalam Injil Matius, 28:19~20 dan Kisah Para Rasul 1: 8 ;
“Karena
itu pergilah, jadikan semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dengan nama
Bapa, Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang
kuperintahkan kepadamu. Dan Ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai
pada akhir zaman”.
“Tetapi
kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kusdus turun keatas kamu, dan kamu akan
menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung
bumi”.
Amanat
untuk menyampaikan kabar Keselamatan bagi manusia inilah, yang telah mengelora
dalam diri mendorong dan menyatukan pandangan dua orang tokoh Gereja dari
negera; Jerman dan Belanda yakni ; Pendeta Johannes Gossner dan Pendeta Ottho
Helldrin, untuk merancang dan mewujudkan keselamatan Allah bagi bangsa Papua.
Johannes
Gossner pernah menyampaikan pergolakan batinnya untuk pengutusan para penginjil
ke seluruh dunia termasuk ke Tanah New Guenia, sebab itu pada suatu kesempatan
pentahbisan utusan-utusan zending Berlin pertama, tahun 1833 ia menyampaikan
bahwa;
“Saya
berpendirian bahwa zending atau pekabaran Injil diantara segala bangsa dan pada
segala zaman, merupakan pekerjaan yang paling perlu, yang paling berakar dalam
hakekat agama Kristen, yang paling diberkati dan yang paling suci dan penting,
yang harus diterima oleh semua orang Kristen yang sejati dan oleh seluruh
gereja protestan. Dan tujuan pekerjaan ini ialah menanamkan dan menyebarkan
agama Kristen, membawa keselamatan kepada bangsa-bangsa, kepada sesama kita
manusia serta saudara-saudara kita yang turut ditebus bersama kita”.
Johannes
Gossner dan Ottho Helldrin adalah sutra dara dari sejarah keselamatan bagi
manusia Papua. Pemeran utamanya adalah penginjil Carl Willem Ottow dan Johann
Gotlob Geissler.
Pada
tanggal 25 Juni 1852, Gossner dan Heldring melepas keberangakatan kedua
penginjil dari pelabuhan Rotterdam Belanda dengan kapal “Abel Tasman” menujuh
Batavia, sebagai daerah transit pertama sebelum ke Tanah New Guenia dan tiba di
Batavia pada tanggal 7 Oktober 1852. Selama Di Batavia mereka tinggal 1 thn 6
bulan, sambil mendirikan sekolah bagi pendidikan anak pribumi dan Tionghoa dan
juga mempelajari bahasa Melayu.
![]() |
Gereja GPI Torsina Mimika Papua |
Tanggal
9 Mei 1854 mereka meninggalkan Batavia menujuh Ternate, tiba tanggal 30 Mei
1854. Tinggal di Ternate selama 8 bulan, dari bulan Juni 1854 s/d Januari 1855,
sambil mempelajari bahasa Arafuru, karena menurut dugaan mereka bahwa, bahasa
Arafuru-lah yang digunakan oleh orang-orang di Tanah New Guenia Papua, tetapi
kenyataannya tidak seperti yang diduga sebelumnya. (Kamma,F.C. 1981:46-49).
Pada
tanggal 12 Januari 1855, Carl Willem Ottow dan Johann Gotlob Geissler bertolak
dari Ternate menujuh teluk Dore Manokwari - Mansinam yang dalam peta dunia
disebut sebagai “wilayah Iblis atau dunia hitam”. Selama tiga minggu 2 hari
mereka berada dalam perjalanan menujuh pulau Mansinam.
Akhirnya
tibalah kedua penginjil/ zending ini pada pagi hari minggu tanggal 5 Februari
1855, jam 06.00 di pantai pulau Mansinam - Manokwari. Sesaat menginjakkan
kakinya dipantai pulau Mansinam, kedua Penginjil ini mentahbiskan seluruh
pekerjaan Pekabaran Injil di Tanah New Guenia dengan kata-kata tahbisan ; “IN
GOTTES NAMEN BETTRATEN WIR DAS LAND - Dalam Nama Tuhan, Kami menginjakkan kaki
di Tanah ini”.
Setelah
mengucapkan kata-kata tabisan ini, kedua penginjil masuk ke dalam semak-semak
lalu berlutut disana; untuk mencurahkan isi hati, berdoa kepada Tuhan, supaya
mendapatkan kekuatan spritual, tenaga, terang dan kebijaksanaan, agar semua
dapat dimulai dengan sungguh-sungguh baik, dan agar Tuhan, sudi menaruh belas
kasihan kepada orang-orang (Papua) kafir yang malang itu”).
Titik
awal tibanya kabar baik, Injil Kerajaan Allah, di mulai dari Manokwari, dari
Manokwari Injil menyebar keseantero Tanah New Guenia, walaupun tidak terjadi
bersamaan waktunya. Tindakan Allah untuk membebaskan manusia Papua, merupakan
kasih Karunia-Nya semata-mata. Supaya suku bangsa Papua diselamatkan dan
mengalami hidup yang penuh dalam kelimpahan.
Kini
Kabar baik tetang Yesus Kristus, telah disampaikan ke seluruh tanah Papua,
setelah sekian ratus tahun lamanya, manusia Papua tertawan oleh iblis dalam
dosa. sejak saat itu Injil yang adalah kekuatan Allah, merembet dari Mansinam
menyusuri pantai Utara, Selatan, Timur, Barat dan ke pegunungan tengah tanah
ini dan lambat-laun memutuskan mata rantai iblis dan membebaskan bangsa Papua
untuk menikmati hidup yang lebih baik, aman, damai dan sejahtera menuju
kesempurnaan yang abadi dalam pekerjaan Bapa di sorga.
-Selamat Beribadah Sa punya sodara di Papua-