Mimika Butuh Bantuan Pengadaan Baju Pelampung - Heriyanto Rantelino

Mimika Butuh Bantuan Pengadaan Baju Pelampung

Mimika Butuh Bantuan Pengadaan Baju Pelampung

Dok. Indonetwork.co.id

Kebetulan saat ini menjadi staf honorer di Dinas Perhubungan Kabupaten Mimika yang merupakan salah satu daerah di Papua. Sebagai daerah yang boleh dikata masih berkembang, Mimika butuh sarana dan prasarana yang bisa menunjang pembangunan infrastruktur transportasinya baik itu yang mendukung pendistribusian logistik, menciptakan keselamatan bertransportasi, mendukung transportasi massal dan masih banyak lagi.

Andaikan suatu saat saya bertemu Menteri Perhubungan dan Beliau memberi satu permintaan mengenai apa yang saya butuhkan, maka saya akan menjawab saya membutuhkan bantuan pengadaan baju pelampung di daerah ini.  Mungkin bagi orang kebanyakan permintaan saya terdengar aneh, bukan meminta beasiswa, bukan meminta diangkat segera jadi PNS, bukan diberi posisi yang prestisius dan segala permintaan yang lebih cenderung ke kepentingan pribadi. Entah orang akan anggap saya sok idealis, tapi percayalah ini bukan pencitraan sok idealis tapi ini merupakan bagian dari kata hati saya sebagai wujud perhatian bagi warga di daerah ini.

 Alasan saya mengajukan hal ini tentu dilandasi alasan yang realistis, bukan sekedar ngawur. Sekedar informasi, dalam bahasa daerah Kamoro, salah satu suku asli disini, Mimika berarti sungai yang meluap. Jika diperhatikan di peta, daerah ini memiliki kurang lebih 94 Daerah Aliran Sungai (DAS) sehingga tak salah orang mengatakan Mimika adalah Negeri di Atas Sungai. Nah, dengan adanya banyak DAS tersebut,  maka moda transportasi sungai ini menjadi salah satu andalan masyarakat untuk melakukan kegiatan. Namun mirisnya, mereka abai mengenai keselamatan transportasinya apalagi yang menggunakan perahu dan long boat.

Berdasarkan data yang saya kumpulkan, saya menemukan berita bahwa ada beberapa kejadian dimana terjadi kecelakaan saat menggunakan moda angkutan transportasi sungai yang pada akhirnya merengut nyawa beberapa penumpangnya. Contohnya saja  peristiwa di Sungai Migawiya dimana terdapat satu perahu batang yang membawa 4 orang guru honorer dari Kokonau Distrik Mimika Barat menuju Timika, dikabarkan terbalik. Akibatnya dua orang guru masing-masing Kristin dan Yuni meninggal dalam peristiwa itu. Sedang dua rekan mereka yakni Dogopia dan Santi hilang


Terlepas dari mahir berenang atau tidak, itu adalah aspek yang lain. Yang perlu diketahui bahwa sehebat-hebatnya seorang pintar berenang, namun orang tersebut pasti punya keterbatasan tenaga untuk mengarungi sungai apalagi kalau arusnya kencang. Oleh karena alasan inilah, saya mengajukan agar kelak Mimika diberi bantuan pengadaan baju pelampung kepada masyarakat pengguna transportasi sungai sehingga tercipta keamanan dan ketenangan bagi mereka.





Penulis:
 Heriyanto Rantelino, Staf Dinas Perhubungan Kab. Mimika/ Pemuda Timika Papua.
Facebook: Heriyanto Rantelino
No telepon/Whatsapp : 085242441580
Line : Ryanlino
Please write your comments