Dok:/sm-iagi.ft.ugm.ac.id/ |
Generasi Z (umur 0-21 tahun) dipandang sebagai
generasi muda yang memiliki minat untuk
mendapat banyak pengalaman. Sebagai
kakak yang baik (#Tsahh) , saya hendak mengutarakan pengalaman saya selama
menjadi orang yang pernah mengurusi bagian keuangan. Bagi yang tergolong generasi Generation X ( umur
41-52 tahun) dan Generation Y (usia 22-40 tahun) mungkin ini akan dianggap sesuatu
yang ecek-ecek tapi setidaknya ada niatan
sharing ilmu dan pengalaman, tanpa maksud untuk menggurui. Ada pepatah dari
orang bijak yang mengatakan bahwa ada
baiknya ilmu yang dimiliki tak dinikmati sendiri tapi dibagikan ke orang-orang
sekitar apalagi kepada orang yang minim pengalaman. Saya hanya berharap apa
yang saya bagikan setidaknya bisa jadi referensi bagi adik-adik generasi Z
untuk melangkah menjadi pengurus di bidang keuangan kelak
Syarat Sebagai
Pengurus Keuangan
Di era sekarang ini, sepatutnya kita yang
muda-muda ini menggaung-gaungkan transparansi
dalam setiap penggunaan anggaran. Jika sedari muda kita sudah berprinsip
demikian maka kelak ketika melangkah ke ranah lebih tinggi lagi, kita tak
canggung lagi. Pengalaman saya nonggol di salah satu majalah anti korupsi yang
berafiliasi dengan pemerintahan Perancis dan menghadiri undangan dari kegiatan
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) semakin menguatkan saya untuk bersikap
demikian.
Menjadi seseorang yang mengurusi bagian finance dibutuhkan
sikap terbuka, jujur, dan transparan utamanya yang menyangkut jumlah uang
yang masuk dan jumlah uang yang keluar.
Hal ini menjadi penting untuk menghindari kecurigaan yang pada akhirnya akan
berpengaruh kepada penilaian sepak terjang mengurusi keuangan. Kalau dipandang
cakap, nama baik kita akan dikenang dan begitu pun sebaliknya.
Ada baiknya seorang pengurus keuangan perlu
membekali diri dengan ilmu psikologi. Bisa lewat pelatihan NLP yang mengajarkan
ekspresi seseorang baik dari gerak geriknya maupun ekspresi wajahnya. Jika
ingin lebih hemat lagi, teman-teman bisa memperkaya ilmu lewat buku-buku
psikologi yang ada di toko buku. Ini akan menjadi bekal untuk mengetahui
orang-orang yang berurusan dengan keuangan.
Sikap Sebagai
Pengurus Keuangan
Sudah kewajiban bagi seorang yang menjadi penjaga
bagian keuangan untuk mengetahui jumlah pendapatan dan jumlah pengeluaran. Semuanya harus realistis,
terdapat bukti (berupa nota) bentuk dan disusun secara rinci, teliti dan
akurat. Namanya pengeluaran, post itu
sangat rawan yang namanya penyelewengan dan penggelembungan. Kalau ada yang
ajuin minta ini minta itu, mau tak mau harus sepengetahuan petinggi lainnya. Para pengurus
keuangan juga menganalisisnya apakah yang diajukan itu realistis atau tidak.
Oleh karena itu ada baiknya mengetahui update
harga terkini mengenai tarif barang dan jasa. Hal ini bisa disiasati dengan menjalin hubungan dengan para penyedia barang
dan jasa agar kita bisa mengecek langsung
laporang yang diberikan. Hal ini juga dilakukan demi menghindari manipulasi dana dari orang-orang yang hendak menjadikan kegiatan itu menjadi
suatu bisnis dan meraup keuntungan pribadi. Mau pengeluaran itu lima ribuah
saja atau seribuan aja mesti diteliti. Bukan dilihat dari nominal uangnya yang
kecil tapi coba deh nominal kecil itu dikali banyak pasti jumlahnya lumayan
tuh. Meminjam istilah Pak Prabowo
Subianto, jangan sampai ada kebocoran pengeluaran.
Membedakan
Pengurus Keuangan Usaha dan Organisasi
Tentunya ada perbedaan mendasar antara menjadi
pengurus keuangan di organisasi kepemudaan dengan pengurus keuangan di suatu unit
usaha. Kebetulan saya pernah menjalani keduanya. Sekedar sharing, kalau unit
usaha, dikenal adanya kebijakan kompromi dimana uang yang dianggarkan sewaktu-waktu
bisa berubah sesuai keinginan pemilik
usaha / pemilik modal berhubung dialah
orang yang berkuasa atas dana yang bergulir dalam unit usaha tersebut.
Nah, kalau organisasi kepemudaan beda lagi ceritanya. Kebijakan terkait keuangan yang dikeluarkan harus tegas karena tidak ada satupun orang yang punya otoritas penuh untuk mengobrak-abrik dana organisasi yang ada. Semuanya ada mekanisme tersendiri sesuai dengan apa yang disepakati di rapat kerja sebelumnya. Sekalipun ada petinggi organisasi yang hendak mengubahnya maka wajib hukumnya untuk dimusyawarahkan dengan anggota lain.
Kehati-Hatian
Seorang Pengurus Organisasi Pos Keuangan
Dimana-mana kalau ada uang yang terendus dikorupsi, yang menjadi sasaran pertama kali pasti bendaharanya. Yang kedua baru mengarah
ketuanya. Biasanya tuh, kalau ketua yang
curang dan licik, ketika ada tuduhan kepadanya maka dia mengeluarkan senjata
pamungkasnya yaitu lempar kesalahan ke orang lain. Maka jadilah si bendahara
terpojok sendiri alias menjadi tumbal. Oleh karena itu ketelitian dalam
mengurusi pembukuan keuangan harus rinci
dan selengkap-lengkapnya agar hal ini menjadi bukti autentik jika kelak ada pengurus yang
melakukan manuver.
Pembukuan itu sangatlah penting karena ini jadi
dasar dalam melakukan kalkulasi pendapatan dan pengeluaran organisasi.
Menyimpan segala bentuk kuitansi pembayaran dan melakukan pencatatan
pengeluaran sekalipun nilainya kecil. Misalnya nih ada ongkos konsumsi gorengan per hari adalah 5 ribu , maka jika tak ada nota pembelian
karena biasanya tukang gorengan tak punya nota, maka disiasati dengan cara orang
yang melakukan pembelian gorengan tersebut melakukan paraf di buku pengeluaran
sebagai bukti. Ambil rata-rata, misalnya
dalam setahun ada 100 kali ada ajang kumpul-kumpul di organisasi maka
perhitungannya untuk konsumsi gorengan saja itu dalam setahun saja udah lima
ratus ribu. Nah, belum yang lain. Pencatatan itu salah satu pilar yang penting
loh menjadi pengurus keuangan.
Yang tak kalah penting diperhatikan adalah saat momen pelaporan pertanggungjawaban
pengurus tahunan. Sesibuk apapun, mesti sempatkan diri untuk hadir. Ibarat
dalam film, ini adalah titik klimaksnya. Nama kamu bershi atau tidak sebagai
pengurus keuangan ditentukan saat akhir
rapat ini. Mengapa pula mesti dipaksakan
hadir? Jangan sampai ketegasan,
kejujuran dan integritas yang kamu bangun
selama ini hancur dalam sehari gara-gara ulah petinggi organisasi yang melakukan manuver. Jaman
sekarang ini kalau udah gelagapan atas kesalahan pada keuangan, pasti ujung-ujungnya yang disalahkan oleh petinggi
bermental kerupuk itu adalah pengurus keuangan. Padahal kalau dipikir pengurus
keuangan dan petinggi-petinggi lainnya pasti akan berkoordinasi satu sama lain.
Bayangkan kamu gak hadir, jawaban pamungkasnya mereka pasti menyalahkan
bendahara. Alhasil anggota organisasi
geram, marah, benci kepadamu. Akan beda
ceritanya jika kamu hadir dimana kamu bisa menjelaskan duduk perkara di depan
anggota deh biar sampai akar-akarnya lewat jurus pamungkas berupa pembukuan
yang sudah kamu susun dengan rinci, akurat dan teliti.
Ini trik jitu buat hadapi mental pengurus sinting
yang hanya mau enaknya saja dan pengurus
keuangan yanga malah dapat ampasnya.
Penutup
Saya mengatakan bahwa menjadi pengurus keuangan
organisasi kepemudaan itu tidak enak, karena ada banyak muncul tudingan miring
salah satunya saat kita membeli barang
yang baru dipikir hasil dari dana yang dikumpulkan. Tudingan ini akan
membuat pengurus keuangan terlihat tua jika terlalu baper menanggapinya.
Memang menjadi penjaga pos keuangan itu susah ibarat
buah simalakama. Kalau tidak tegas, kita dibenci mayoritas anggota organisasi.
Kalau tegas juga dibenci oleh orang-orang yang bermental korupsi yang
hendak bermain-main dana pengeluaran.
Transparan, jujur, teliti, akurat, rinci, tegas,
tanpa kompromi adalah kunci menjadi
pengurus keuangan yang baik dan jurus menghadapi orang-orang yang punya mental
korupsi. Jangan takut dianggap orang pelit, toh memang kita harus super duper
pelit karena uang yang kita tangani bukanlah uang pribadi tapi uang milik umum.
Sekalipun banyak tantangan, bukan berarti anak
muda takut mengurusi pos keuangan. Ini merupakan panggilan bagi kita untuk
menciptakan iklim organisasi yang baik. Saat
ini, negara kita kekurangan orang orang yang berintegritas dan saya harap
adik-adik Generasi Z bisa menjadi salah satu yang turut mengambil bagian. Meja penghakiman terakhir adalah di akhirat.
Jika jujur sekalipun menyakitkan, upahmu besar di surga Kawan.
Pengalaman Penulis
·
Koordinator
Kewirausahaan Pemuda Himpunan Mahasiswa Perkapalan
·
Koordinator Adminstrasi Koperasi Mahasiswa Teknik 09
·
Bendahara Unit
Usaha Istana Laundry ,
·
Pengurus
Keuangan salah satu unit bisnis kost-kost mahasiswa,
·
Pengurus
Himpunan Pengusaha Muda Perguruan Tinggi Universita Hasanuddin
·
Muncul di
Majalah Transparansi Internasional
Kerjasama pemerintah Perancis dan Indonesia
·
Undangan dari
rekan-rekan Komisi Pemberantasan Korupsi Bertajuk Kanal KPK
Penulis:
Heriyanto Rantelino, Staf Dinas Perhubungan Kab. Mimika/ Pemuda Timika Papua.
Facebook: Heriyanto Rantelino
No telepon/Whatsapp : 085242441580
Line : Ryanlino