![]() |
Ilustrasi: hellosehat.com |
Jika rasa benci seseorang sudah mendarah
daging , maka apapun yang kita lakukan akan selalu salah dimatanya. Jika kita
jatuh terpuruk, maka itu membawa euforia dan sujud syukur baginya. Jika kita
berhasil, maka dia akan mencari pembenaran bahwa jalan yang kita tempuh adalah
jalan yang curang. Tak hanya itu, hal
ini bisa saja membuat hidupnya tak tenang sehingga Dia akan menyusun peta
rencana licik untuk menjatuhkan kita. Susah memang sih berhadapan dengan orang
iri dan benci setengah mati kepada kita.
Tak ada gunanya memperlihatkan
eksistensi kita di hadapannya dengan harapan dia akan berubah pikiran positif. Toh, rasa bencinya sudah mendarah daging. Jalan yang saya tempuh yaitu tetap menjalin
komunikasi dengannya tapi tetap menjaga jarak karena tipe orang tersebut adalah
tipe toxic yang akan mengganggu semangat kita untuk berkembang. Mengajak
kolaborasi dengannya perlu kehati-hatian karena bisa saja berpotensi menjadi musuh dalam selimut dan kita ibarat
memelihara bom waktu dimana Dia tinggal menunggu waktu yang tepat untuk
menyerang kita. Penghianatan, adu domba dan fitnah adalah amunisi yang bisa
saja dia siapkan jika kelak bersamanya.
Kita diajarkan untuk mengasihi sesama
namun karena sikap bencinya yang sudah mendarah daging membuat kita perlu
menjaga jarak dan tak terlalu terbuka dengannya. Selamat menyusun tangga-tangga
kesuksesan rekan-rekan semua.