Kita tak
bisa memaksa lingkungan tempat kita berada sesuai dengan apa yang kita
inginkan. Misalnya kita maunya berada di lingkungan rumah yang orangnya
ramah-ramah, tenang, namun kenyataannya tetangga kita bukanlah orang seperti
itu. Ada yang suka bunyikan musik keras-keras, ada yang suka jemur pakaian
sembarangan, ada yang punya hewan berkeliaran di pekarangan dan masih banyak
lagi. Kadang juga kita maunya berada lingkungan kerja yang diisi orang yang
berintegritas, punya sikap yang patuh pada aturan, punya kejujuran, tapi pada
akhinya kenyataan berkata lain. Ada yang tukang jilat, munafik ketika dilihat
atasan keliatan rajin tapi saat atasan tak ada dia malah nyantai bahkan hilang
entah kemana, ada yang suka ngegosip tak benar demi menjatuhkan sesama rekan
kerja karena dilandasi sikap iri dan masih banyak lagi.
Kadang
terlintas dalam benak kita untuk lari dari lingkungan tersebut demi mendapat
lingkungan yang sesuai keinginan. Tapi pada akhirnya akan ketemu juga dengan
lingkungan yang sama bahkan mirisnya lebih parah lagi.
Prinsip
saya, jika saya menyerah dari lingkungan “tak sehat” ini berarti saya kalah
dengan keadaan. Jika sedari kecil sudah punya karakter kuat, baik, dan
berlandaskan ajaran Tuhan, maka dimanapun kita berada karakter dan kepribadian
tersebut tak akan terguncang.
Pintar-pintar
membawa diri, beradaptasi dengan lingkungan seburuk apapun itu, memiliki self
defensi tinggi maka orang-orang sekitar akan mengerti dengan sendirinya akan
kepribadian kita itu. Contoh kecilnya, beberapa teman-teman saya ada pengguna
obat terlarang. Awalnya saya ada kekhawatiran bahwa mereka akan berusaha
menjerumuskan saya. Namun karena sikap saya yang mereka lambat laun tahu, mereka mengerti
bahwa saya bukanlah tipe orang yang mudah terpengaruh lingkungan. Apakah
kemudian jalan yang saya tempuh adalah melaporkan mereka ke pihak berwenang?
Bukannya saya melegalkan mereka, namun prinsip saya jika seseorang tak
mengganggu saya, maka saya juga tak akan campuri urusan mereka. Mereka sudah
dewasa sudah punya pertimbangan sesuatu itu membawa kebaikan bagi diri mereka
atau tidak.
Penutup
Jika
lingkungan kita tergolong “jahat” maka pandai-pandailah membawa diri,
beradaptasi, meningkatkan self defense, mawas diri dan tetap menjalankan apa
yang kita yakini benar sesuai ajaran dalam kitab suci, memohon petunjuk dariNya
agar diberikan kekuatan maka pastilah kita akan bisa berdiri teguh di
tengah-tengan lingkungan yang tak bersahabat tersebut.