Menembus Zona Nyaman Di Dinas Perhubungan - Heriyanto Rantelino

Menembus Zona Nyaman Di Dinas Perhubungan

Menembus Zona Nyaman Di Dinas Perhubungan

 
motivasidiri99.blogspot.com

Tak terasa, sudah satu semester saya mengabdikan diri  di Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kabupaten Mimika di bagian Perhubungan Darat khususnya bagian Angkutan Sungai, Danau Dan Penyeberangan (ASDP).

Setelah posting kegiatan saya  selama di Dishubkominfo di  akun media sosial, saya mendapati banyak respon dari teman-teman. Namun kebanyakan, mereka terheran-heran dengan job desk yang saya lakukan sekarangdengan latar belakang keilmuan dan latar belakang kegiatan saya selama menjadi mahasiswa.
Dalam benak mereka, mereka menerawang bahwa saya akan bekerja di bidang transportasi khususnya tentang perkapalan, ada yang mengatakan saya cocok kerja di bank, Di Dinas Pariwisata dan yang paling banyak adalah sebagai wartawan.

Sekedar info, saya punya latar pendidikan S1 Teknik Perkapalan dengan sub konsentrasi manajemen transportasi yang kajiannya tentang analisis pelabuhan yang terintegrasi dengan moda transportasi lainnya dan bagaimana pengaruhnya bagi masyarakat dan daerah kedepannya.  Selain di bidang akademisi, saya juga bergelut di bidang kehumasan, bidang kewirausahaan, kesekretariatan, promosi wisata dan produk, dunia tulis menulis dan kajian-kajian yang mengarah ke bidang antropologi.

Alasan Memilih Dinas Perhubungan

Penasaran apa yang menjadi tugas saya selama ini di Dinas Perhubungan? Sekedar gambaran ya,  
Berdasarkan Surat Keputusan yang Kepala Dinas Dishubkominfo keluarkan, di tahun 2017, saya ditugasi untuk membantu pekerjaan yang berhubungan dengan Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan dimana saya akan menjadi staf yang  mengatur kegiatan di terminal penyeberangan di Pomako. Ini berarti saya berurusan dengan namanya air. Tantangan baru lagi nih soalnya  saya tak tahu berenang.

Sambil nunggu terminal penyeberangan ini diserahkan oleh Pemerintah Provinsi ke Pemerintah Kabupaten, maka kegiatan saya berkutat di bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Saya tuh kerjanya melakukan pengawasan jalan di jalan-jalan strategis yang tugasnya menata kendaraan agar parkir dengan baik,  mengawasi kendaraan di lampu merah.  Saya bersama teman-teman di Dishub bagian Darat juga kadang melakukan penjagaan jalan saat ada kegiatab publik atau perayaan hari tertentu semisal karnaval 17 Agustus, pesta pekan daerah, ada tamu nasional yang berkunjung. Dibeberapa kesempatan juga saya diberi tugas menjadi notulensi rapat yang tugasnya merekap pembicaraan peserta rapat dalam bentuk notulen dengan bahasa-bahasa teknis ala kontraktor dan konsultan yang sangat asing di telinga saya. Diluar dari pada itu, saya juga kadang berinisiatif perbaiki printer kantor yang ngadat atau nyapu kantor. Semua saya kerjakan dengan ikhlas dan saya maknai sebagai proses pembelajaran. Saya ingin dengan salah satu kata ajaib di kitab suci yang mengatakan pemimpin yan baik berawal dari menjadi hamba yang baik.

Walaupun banyak yang nyinyir bahwa saya takkan bertahan lama di Dinas Perhubungan, namun sejatinya inilah salah satu bagian dari angan-angan saya dahulu.  Saya menginginkan kerja di tempat yang baru, berada jauh dari pengaruh nepotisme, dan deskripsi kerjanya adalah merupakan dunia yang baru. Emang sih, sama-sama transportasi tapi terdapat perbedaan dengan latar belakang keilmuanku. Kalau boleh dikata perbandingannya 70:30. 70 % dunia baru, 30 % dasarnya saya sudah tahu.

Saya sebenarnya awam dengan job desk ini, tapi saya beruntung ada rekan-rekan di Dishub yang menatar saya bagaimana menjadi seorang petugas yang baik, bagaimana cara berkomunikasi dan pergaulan  di Papua.  Saya merasakan ada aura kekeluargaan terasa di instans ini. Hal demikianlah yang membuat saya berkembang sedikit demi sedikit kedepannya.

Inilah jawaban Tuhan atas doa-doa saya. DIA mewujudkan apa yang anaknya impikan. Dalam benak saya, saya ingin memanfaatkan usia 20an saya ini untuk keluar dari zona  nyaman saya selama ini dan menimba ilmu yang baru. Nanti diumur 30an baru serius tetapkan keputusan. Ini merupakan pertaruhan besar bagi saya. Tapi toh, inilah keputusan final saya. Prinsip hidup saya, di usia muda, saya ingin merasakan dunia dan suasana baru sehingga bisa mendidik saya untuk lebih mandiri, mengandalkan Tuhan dan belajar bagaimana survive.


Mohon doa bagi rekan-rekan pembaca yang budiman untuk mendukung dan mendoakan saya semoga saya bisa melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya dan tetap berada dalam lindungan Tuhan Yang Maha Esa. Salam Pemuda. 
Please write your comments