Ketika Hendak Didoktrin Mendukung Gerakan ISIS - Heriyanto Rantelino

Ketika Hendak Didoktrin Mendukung Gerakan ISIS

Ketika Hendak Didoktrin Mendukung Gerakan ISIS


radioaustralia.net.au

Beberapa bulan sebelum saya bertolak ke Papua, saya sempat didatangi oleh salah satu teman yang sering saya ajak diskusi. Kedatangannya kala itu sempat membuat saya sedikit heran. Biasanya kan diskusi terjadi di sore hari tapi ini siang-siang bolong. Saya menduga pasti ada yang penting karena tak biasanya dia bertandang di jam tidur siang.

Pembicaraan dibuka dengan pertanyaannya yang menanyakan tentang rencana saya kedepan setelah lulus kuliah. Saking asiknya cerita, bahan pembicaraan kami berpindah-pindah dari rencana masa depan, lalu menyinggung masalah wirausaha dan disinggunglah tentang gerakan  ISIS (Islamic State of Iraq and Syria). Sang teman menanyakan pendapat saya tentang ISIS. Sontak saya katakan, ISIS itu tak ada bagus-bagusnya. Mereka melakukan kecaman, pembunuhan sadis, merusak generasi muda karena melibatkan anak-anak dibawah umur dalam melakukan agresinya.

Eh, entah kesambet setan apa, dia lalu utarakan pandangan positifnya tentang ISIS. Katanya,  gerakan ISIS itu sebagai salah satu role model gerakan yang patut gencar dilakukan agar nantinya bisa merebut  tahta  pemerintahan dari politikus yang penuh dengan intrik dan permainan kotor.

Lalu saya katakan bahwa apa dia tidak pernah baca berita tentang apa yang dilakukan ISIS selama ini. Mereka lakukan pembunuhan secara sadis (gorok orang kayak gorok binatang) dan sekap orang yang tak bersalah. Lalu dia nyatakan pendapatnya bahwa itu salah satu-satunya langkah untuk menarik perhatian publik  dan nantinya seiring dengan waktu ada konspirasi maksud baik dibalik tindakan itu. What??? Maksud baik apa? Maksud baik sampai-sampai ada nyawa melayang. Saya menangkap pembicaraan ini tersirat bahwa  teman saya ini hendak cuci otak saya untuk  mendukung pendapatnya yang ujung-ujungnya merupakan bujukan masuk ISIS.

Karena saya rasa pembicaraan itu tidak akan ada ujungnya, saya lalu katakan, mengapa pendapatmu ini kau utarakan ke saya? Pada intinya dia mengatakan bahwa saya yang notebene tergabung di beberapa organisasi yang tentunya banyak koneksi.Maksudnya adalah dengan memanfaatkan saya, lalu  saya bisa brainstorming orang-orang dilingkungan  untuk mendukung pendapatnya..

Hal ini yang membuat banyak pertanyaan di pikiranku. Dahulu, kita yang biasanya diskusi tentang gerakan Marhaenismei, sama-sama idolakan Bung Karno, sering diskusi tentang Jokowi-Prabowo dan gerakan anak muda yang inspiratif. Dia juga punya latar belakang yang boleh dikata bukan mahasiswa  biasa. Dia 02 di himpunan, tergabung sebagai koordinator kopartemen di organisasi agama.

Saya menduga bahwa pemikiran itu lahir karena efek  tergabung dengan grup facebook tentang Atheisme. Dia pernah ngajakin saya gabung dengan grup itu karena katanya seru, banyak orang berdebat tentang  agama . Mengklaim ajaran agamanya benar, agama itu salah dan ada juga yang menyinggung tentang alasan dibalik mereka memilih tak bertuhan/atheisme. Sesungguhnya, dahulu,  saya pernah gabung namun setelah lama kelamaan saya statement mereka mulai mempenagruhi kerangka berpikir. Nah, daripada saya tercuci otaknya lebih jauh lagi, saya memilih  keluar dari grup itu. Dan teman saya ini masih bertahan. Mungkin pemikiran itu lahir dari seringnya dia berkunjung ke grup itu.

Saya pahami dia bahwa usia yang masih muda dan labil, jiwa idealismenya masih membara.Saya harap apa yang disampaikannya itu adalah bagian dari adrenalin idealismenya dan telaah kajiannya yang masih membara ala mahasiswa. Semoga saya dia menyadari bahwa yang dikemukakannya itu salah

Sumber Rappler Indonesia (Rappler.com)


Oh, ya apakah teman-teman masih ingat dengan berita dimana  salah satu mahasiswa fakultas kedokteran UNAIR yang  juga pernah menjuarai Olimpiade Astronomi di Ukraina, dikabarkan masuk ISIS? Begitulah ISIS masuk, mereka mengincar anak-anak yang berprestasi, punya nalar baik, punya pengaruh, dan emosinya masih labih sehinga bisa mengencarkan gerakan mereka secara masif hingga ke ujung dunia. Oleh karena itu berhati-hatilah teman-teman dalam memilih bacaan artikel. Sebelum termakan bujuk rayu statement menyesatkan itu mendingan hentikan baca dan lakukan hal yang lebih berguna dan bermanfaat untuk meningkatkan kapasitas diri




Please write your comments