Bagusnya Diapakan Barang Pemberian Mantan: Bakar, Pindahkan atau Kembalikan? - Heriyanto Rantelino

Bagusnya Diapakan Barang Pemberian Mantan: Bakar, Pindahkan atau Kembalikan?

Bagusnya Diapakan Barang Pemberian Mantan: Bakar, Pindahkan atau Kembalikan?




 
Ilustrasi: antero.co 


Timika,Papua (27/10/2019)---
Betapa menyakitkannya sepasang muda-mudi yang sudah membina hubungan pacaran hingga bertahun-tahun namun pada akhirnya harus berakhir di tengah jalan. Entah itu putus karena pengkhianatan ataukah tidak adanya restu dari keluarga. Agar tidak larut dalam kesedihan yang terlalu mendalam, maka salah satu jalan yang ditempuh adalah menghilangkan bayangan sang mantan dalam benaknya.

Sejatinya melupakan mantan tidak semudah membalikkan telapak tangan karena dibutuhkan kerelaan dan sikap lapang dada yang luar biasa besarnya mengingat orang itu pernah mengisi hari-hari kita entah saat suka maupun duka. Jika selalu mengingatkannya maka akan membuat sakit hati, depresi, tidur tak lelap dan menganggu konsentrasi belajar dan bekerja.

Salah satu kiat untuk mengubur kenangan bersamanya adalah menghilangkan semua barang kenangan darinya. Ini adalah langkah "move on" untuk mempersiapkan diri melupakannya dan membuka hati kita kepada orang lain yang menurut kita lebih baik darinya.

Namun terkadang, ketika barang pemberian mantan sudah dikumpulkan, kita bingung mau diapakan barang-barang ini. Apakah mau dimusnahkan/dibakar, dipindahkan ke tempat lain/gudang atau dikembalikan ke orangnya. Nah, bentuk perlakukan kita terhadap barang pemberiannya itu menandakan bagaimana suasana hati kita dari alam bawah sadar.

Membakar adalah bentuk kekesalan tertinggi sekaligus menandakan kesiapan 100% untuk melupakan dia selamanya. Semua barang yang dibakar takkan bersisa sama sekali hanya tinggal abu yang akan hilang dengan satu kali tiupan. Begitu juga kenangan dengannya, kita ingin menghapus semua kenangannya tak bersisa.Ini juga menjadi pertanda bahwa kita akan memutuskan tali silahturahmi dan tak mau bertemu lagi. Sekalipun bertemu, kita akan pura-pura tidak kenal. Konkritnya, kita hapus semua kenangan manis dengannya.

Memindahkannya ke gudang menandakan bahwa sebenarnya masih ada perasaan yang mengganjal dalam hati. Memindahkannya berarti ingin rehat sejenak dari rasa sakit hati namun ada harapan jika sudah perasaan sudah tenang maka ingin kembali merajut hubungan kembali dengannya. Kita masih sulit melupakan atas jasanya yang pernah mengisi hari-hari. Intinya 50:50 mau lepas atau tetap mempertahankannya.

Mengembalikan barang pemberiannya langsung bisa menjadi pertanda bahwa kita 100% sudah menutup pintu hati kita dan ingin status kita sebagai teman saja. Titik dan tanpa ada kompromi sedikit pun. Masih ada keberanian untuk mengatakan terima kasih atas jasa, perhatian, kasih sayang yang pernah dia berikan selama menjalani hubungan pacaran. Berbeda dengan membakar, mengembalikan barangnya pertanda tak ingin memutus tali silahturahmi dengannya, ingin status sebagai teman saja dan juga kesiapan berbesar hati melepaskannya untuk jalan dengan orang lain.

Mengutip salah satu kalimat milenial yang menuliskan bahwa,
"barang itu lebih baik kamu simpan saja, terserah kamu mau apain. Buat saya barang itu sudah tak ada artinya. Saya belajar move on itu bukan melupakan tapi mengikhlaskan. Saya ikhlas melepaskanmu dengan orang yang lebih baik dari saya sekarang. Tugas kamu mengiklaskanku agar saya bisa menjalani hubungan saya dengan pasangan yang baru."

Penutup

Kata orang kita tak bisa merasa bahagia karena selalu ditutupi oleh kacamata yang bertuliskan masa lalu padahal rute perjalanan cinta sangat indah namun prahara datang dan kandas, retak dan hancur lebur. Terjebak masa lalu akan membuat kita tak tahu arah jalan dan terjebak di jurang nostalgia. Oleh karena itu kita perlu tegas pada diri kita sendiri memperlakukan barang sang mantan entah mau bakar, pindahkan atau kembalikan sehingga kita bisa menjalani hidup tanpa dihantui masa lalu. Selamat berjuang lepas dari bayang-bayang sang Mantan Kawan-Kawan(***)

Please write your comments