Dok: edunews.id |
Setelah menamatkan pendidikan di bangku kuliah,
kita diperhadapkan dengan hiruk pikuk dunia pekerjaan. Salah satu pilihan yang
ditempuh adalah menjadi tenaga honorer. Setelah dijalani, ternyata masa-masa honorer
adalah masa yang menyenangkan. Kita bisa mengasah berbagai pengetahuan,
pengalaman dan inspirasi yang sebelumnya tak kita pelajari di bangku kuliah.
Inilah titik awal untuk mengetahui kegiatan administrasi perkantoran dan beradaptasi
di lingkungan birokrasi. Ibarat manusia, kita masih tergolong balita belajar
hal-hal baru tentang dunia birokrasi.
Masa honorer adalah momen yang tepat untuk menimba
banyak pengalaman dan pengetahuan dari orang-orang yang profesional di kantor,
menggali inspirasi dari pemimpin instansi yang patut ditiru integritasnya dan
juga bagaimana kita mengatur diri agar bisa beradaptasi dengan orang-orang dari
berbagai latar belakang usia, pendidikan dan kepribadian.
Masa honorer adalah masa yang penuh dengan ujian.
Ujian kesabaran dalam menghadapi politik-politik kantor yang penuh dinamika,
berhati lapang dada menerima keputusan
yang menurut kita tak adil, dan menahan diri melihat maraknya nepotisme di
sekitar lingkungan kita.
Masa honorer adalah masa untuk memanajemen diri utamanya dalam hal keuangan.
Bagaimana memikirkan agar gaji yang
pas-pasan ini mampu membiayai hidup kita sebulan kedepan, bagaimana agar bisa disisihkan
untuk menabung, menabur di ladang Tuhan, dan menahan diri untuk tidak tidak
membelanjakan sesuatu yang tidak penting.
Saya memanfaatkan masa-masa menjadi tenaga honorer sebagai era petualangan di usia muda
mengingat porsi kerjanya masih sedikit ketimbang rekan-rekan yang sudah
berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS). Saya masih punya banyak waktu untuk
belajar hal-hal baru lainnya di luar instansi kita. Kita bisa
mengekplorasi dunia luar sesuai minat,
bakat, passion yang kelak berguna sebagai pijakan meniti kesuksesan.
Belajarlah mengerjakan hal-hal kecil yang kadang
dipandang remeh sebagian orang. Jika kita tekun dan setia pada perkara-perkara
kecil, maka kelak kita tidak tidak akan gagap lagi dalam menghadapi perkara
yang lebih besar lagi.
Tak ada rasa penyesalan menjadi hanya tenaga
honorer. Tak ada rasa iri kepada teman-temanku di luar sana yang sudah menjadi Pegawai
Negeri Sipil. Satu keyakinan saya bahwa Tuhan sudah mengatur pintu rejeki
setiap orang. Pandai membawa diri, kesabaran, ketekunan dan keikhlasan adalah
sederet mental yang mesti kita miliki dalam menjalani karir.
Teruslah semangat rekan-rekan tenaga honorer.
Anggap saja dinamika yang terjadi di dunia pekerjaan sebagai bagian dari ujian
kehidupan. Saya ingat kata orang bijak yang mengatakan bahwa seorang yang
sukses lahir dari pengalaman kehidupan yang penuh dengan cobaan dan tantangan.