Dokumentasi: Ngegosip.com |
Sebagai seorang bujangan, saya memanfaatkan waktu
untuk belajar dari pasangan-pasangan yang sudah menikah. Yah, ini akan menjadi
modal bagi kita yang muda2 untuk menimba pengalaman sebelum nantinya mengarungi
yang namanya bahtera rumah tangga. Karena kebetulan saya juga tingkat ingin
tahunya besar, maka saya melontarkan pertanyaan sensitif ke orang-orang yang
saya anggap akan menyikapi pertanyaan ini dengan
santai tanpa tersinggung. Rasa penasaran saya tertuju pada pendirian seseorang
yang tetap teguh mempertahankan hubungan sekalipun tahu pasangannya diam-diam
menjalin hubungan dengan orang selain dirinya. Tenyata ada empat alasan yang
saya dapatkan:
1.Faktor Kenyamanan
Baginya, pasangannya yang sekarang ini adalah orang yang benar-benar mengerti dirinya. Tahu bagaimana membuatnya tertawa, tahu bagaimana memperlakukannya dirinya dengan romantis, tahu jalan pikirannya, tahu cara menyemangati dirinya dan banyak hal lainnya. Dia merasa ketakutan jika memutuskan pasangannya ini, dia susah mendapat orang seperti itu. Yah, jalan satu-satunya terpaksa bertahan saja walau ada perasaan kecewa. Tipe orang seperti ini adalah yang sudah cinta mati ama pasangannya.
Baginya, pasangannya yang sekarang ini adalah orang yang benar-benar mengerti dirinya. Tahu bagaimana membuatnya tertawa, tahu bagaimana memperlakukannya dirinya dengan romantis, tahu jalan pikirannya, tahu cara menyemangati dirinya dan banyak hal lainnya. Dia merasa ketakutan jika memutuskan pasangannya ini, dia susah mendapat orang seperti itu. Yah, jalan satu-satunya terpaksa bertahan saja walau ada perasaan kecewa. Tipe orang seperti ini adalah yang sudah cinta mati ama pasangannya.
2.Faktor Kebutuhan Hidup.
Dia merasa bahwa pasangannya ini adalah orang yang sangat bisa diandalkan untuk mengisi pundi-pundi keuangan dalam keluarga. Kalau dia memutuskan hubungan, Dia khawatir tidak bisa mandiri memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari karena selama ini Dia hanya bergantung ada pasangannya. Ini jawabannya yang sedikit matre sih.
Dia merasa bahwa pasangannya ini adalah orang yang sangat bisa diandalkan untuk mengisi pundi-pundi keuangan dalam keluarga. Kalau dia memutuskan hubungan, Dia khawatir tidak bisa mandiri memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari karena selama ini Dia hanya bergantung ada pasangannya. Ini jawabannya yang sedikit matre sih.
3.Bertahan demi Anak
Bagi pasangan yang sudah memiliki anak, Dia khawatir jika pisah dengan pasangannya, maka akan merusak perkembangan mental sang anak dan akan kehilangan figur seorang ayah/ibu dalam dirinya yang kelak bisa mengantarkannya ke pergaulan yang tidak sehat. Oleh karena itu, walaupun pahit, Dia bertahan demi sang buah hati.
Bagi pasangan yang sudah memiliki anak, Dia khawatir jika pisah dengan pasangannya, maka akan merusak perkembangan mental sang anak dan akan kehilangan figur seorang ayah/ibu dalam dirinya yang kelak bisa mengantarkannya ke pergaulan yang tidak sehat. Oleh karena itu, walaupun pahit, Dia bertahan demi sang buah hati.
4.Bertahan Karena Harga Diri
Ada rasa cemas takut dicap sebagai orang yang tak becus mengurus keluarga, cemas akan menjadi bahan pembicaraan di tengah keluarga besarnya,takut dengan siksaan batin berstatus janda/duda dan takut orang tuanya sedih mendengar anaknya gagal berumah tangga.
Ada rasa cemas takut dicap sebagai orang yang tak becus mengurus keluarga, cemas akan menjadi bahan pembicaraan di tengah keluarga besarnya,takut dengan siksaan batin berstatus janda/duda dan takut orang tuanya sedih mendengar anaknya gagal berumah tangga.
Kesimpulan.
Menjalani hubungan berumah tangga itu ternyata ribet tidak seperti menjalani hubungan pacaran. Mendingan gagal pacaran daripada gagal berumah tangga. Memanfaatkan masa-masa pacaran untuk menyelami lebih dalam karakter dan tabiat pasangan dan menguji kadar emosi sebelum benar-benar serius menuju panggung pelaminan.
Menjalani hubungan berumah tangga itu ternyata ribet tidak seperti menjalani hubungan pacaran. Mendingan gagal pacaran daripada gagal berumah tangga. Memanfaatkan masa-masa pacaran untuk menyelami lebih dalam karakter dan tabiat pasangan dan menguji kadar emosi sebelum benar-benar serius menuju panggung pelaminan.
Penulis:
Heriyanto Rantelino, Staf Dinas Perhubungan Kab. Mimika/ Pemuda Timika Papua.
Facebook: Heriyanto Rantelino
No telepon/Whatsapp : 085242441580
Line : Ryanlino