Ketika melakukan percakapan
dengan seseorang, tentunya ada rambu-rambu yang mesti diperhatikan diantaranya
bagaimana cara membuka pembicaraan, menghargai lawan bicara, mengatur pembicaraan
agar terarah dan tak membosankan dan yang tak kalah pentingnya adalah bagaimana
menyudahi pembicaraan dengan elok nan elegan.
Ada kalanya, ada yang ingin
menyudahi pembicaraannya namun tak enak hati untuk mengatakannya. Adapun latar
belakangnya dikarenakan ada urusan keluarga atau urusan pekerjaan yang mesti
dilaksanakan. Saya kebetulan sering mengamati kode-kode dari dari orang gelisah
yang ingin pamit dari percakapan tersebut diantaranya sebagai berikut
1. Lawan bicara sering kali melihat jam tangannya.
Dia merasa gelisah akan telat bertemu dengan seseorang
2. Sering kali merogoh
gawainya entah menelpon, sms atau
chatting.
Dia ingin melakukan konfirmasi terkait kedatangannya dan menanyakan posisi orang yang ingin dia temui.
3. Tak menatap lawan bicara.
Karena mulai panik, dia tak konsentrasi lagi melakukan percakapan. Jiwanya ada di
ruangan tapi raganya ada di tempat lain.
4. Percakapan sudah tak nyambung.
Apa
yang ditanyakan, dan apa jawabannya sudah tak sinkron.
Jika saya melihat tanda-tanda seperti ini, saya sering
menanyakan apakah dia punya janjian dengan orang lain. Dan hampir apa yang saya
perkirakan benar adanya. Bukan maksud saya sudah tak ingin berdiskusi dengannya
tapi hal ini saya lakukan agar sama-sama
enak dan tidak ada yang dirugikan. Salam komunikasi
Penulis:
Heriyanto Rantelino, Staf Dinas Perhubungan Kab. Mimika/ Pemuda Timika Papua.
Facebook: Heriyanto Rantelino
No telepon/Whatsapp : 085242441580
Line : Ryanlino