Segelintir orang menganggap
bahwa merokok sebagai bentuk kejantanan,
seksi di mata wanita wanita, macho,
keren, cool dan masih banyak lagi. Dalam keluargaku , Bapak saya bukanlah
seorang yang doyan merokok. Jika Beliau kedapatan merokok berarti itu
pertanda lagi dilanda stress.
Saya pernah melewati masa-masa
labil, masa dimana seorang anak muda mencoba apa yang dirasa menarik. Ketika
melihat orang dewasa merokok, saya pun
ingin mencobanya. Maka saya cari kesempatan dimana tak ada pihak yang
melihat saya merokok. Dengan pertimbangan waktu dan tempat yang bebas dari
pantauan orang tua, maka saya mencoba sensasinya.
Ketika menghisap bagian
pangkalnya yang berwarna putih, terasa
manis di lidah. Saat menjalakannya, saya justru merasa hambar dan malah susah
nafas. Kata teman, begitulah jika kita mencoba pertama kali merokok. Namun saya
putuskan kejadian itu adalah awal sekaligus akhir merokok.
Masih tergiang nasehat Ibuku
yang mengatakan bahwa merokok hanya pemborosan. Lagian kita berasal dari
keluarga sederhana jadi gak perlu
melakukan pengeluaran yang tak perlu. Saya sadar bahwa Ibu saya hanyalah
seorang guru yang menghidupi kelima anaknya.
Sebenarnya niat untuk merokok
muncul lagi saat duduk di bangku kuliah.
Saya dikompor-kompori bahwa jika tidak merokok bisa dianggap kudet, kuno, dan
tidak gaul. Namun saya teringat bahwa saya adalah anak pertaman yang tentunya
menjadi jadi role model bagi keempat adik-adikku yang semuanya cowok. Apa yang
saya lakukan bisa saja diikuti adik-adik saya. Pada akhirnya saya memutuskan
untuk tidak merokok. Ketika duduk
bersama, ibuku sering mengingatkan bahwa
anak-anaknya jangan merokok. Katanya lagi, kakaknya saja tidak merokok yang
seharusnya diikuti adik-adiknya. Sekedar info, adik kedua berambut gondrong dan
adikku yang ketiga seorang polisi hingga dan mereka tidak merokok hingga saat
ini. Saya berharap kelak adikku yang keempat dan kelima yang saat ini masih
status pelajar juga mengikuti ketiga kakak-kakaknya.
Penulis:
Heriyanto Rantelino, Staf Dinas Perhubungan Kab. Mimika/ Pemuda Timika Papua.
Facebook: Heriyanto Rantelino
No telepon/Whatsapp : 085242441580
Line : Ryanlino