Masyarakat Memanfaatkan Moda Transportasi Sungai Untuk Berpergian. Dok:Pribadi |
Sudah
setahun lebih saya berada di daerah ujung Timur Indonesia, Provinsi Papua
tepatnya di Kabupaten Mimika. Walau masih tergolong prematur, ada banyak
pelajaran dan pengalaman hidup yang saya temukan di Bumi Cendrawasih ini. Salah
satu pengalaman berkesan itu adalah menjadi saksi langsung bagaimana bentuk
perhatian pemerintahan Jokowi-JK terhadap pembangunan infrastruktur
transportasi sungai ke daerah pedalaman. Ini merupakan wujud keseriusannya membangun
Indonesia Timur khususnya Papua yang sudah termaktub dalam konsep Nawacita
dimana salah satu programnya adalah mendorong pembangunan yang merata di luar
Pulau Jawa. Hal ini semata-mata bertujuan untuk mengurangi ketimpangan atau
disparitas antara Kawasan Barat Indonesia (KBI) dan Kawasan Timur Indonesia
(KTI).
Sekadar informasi saja, daerah yang saya huni
sekarang didominasi oleh sungai. Dalam bahasa daerahnya saja, Kabupaten Mimika
berarti sungai sedang meluap. dan jika kita coba telisik lebih jauh menggunakan
Google Earth, terlihat jelas bahwa
mayoritas daerahnya adalah daerah aliran Sungai (DAS). Selain itu, berdasarkan
dari Data Badan Pusat Statistik Mimika, diketahui bahwa ada sekitar 94 DAS di daerah ini sehingga tak heran mendapat julukan “Negeri Di Atas Sungai”. Hal ini juga
berarti bahwa moda transportasi sungai menjadi salah satu moda angkutan andalan
masyarakat di sini menuju ke daerah pedalaman.
Pemerintah menyadari bahwa sungai merupakan
anugerah Tuhan dan aset berharga jika bisa dikelola dengan baik.
Oleh karena itu dalam beberapa tahun belakangan ini, selain untuk memperlancar perjalanan
masyarakat, pemerintah menggarap DAS untuk dikembangkan menjadi salah satu
objek wisata unggulan. Tak tanggung-tanggung, anggaran yang digelontorkan tak
main-main. Contohnya saja, untuk perbaikan alur sungai Ipa hingga Kokonao,
menelan anggaran sekitar 17 Milliar dan untuk pengerukan sungai Keakwa
dianggarkan 6.8 Milliar.
Bukti Perhatian Bapak Jokowi-JK Dalam Menggarap Moda
Transportasi Sungai
Masyarakat Papua merasakan betul bagaimana bentuk
perhatian pemerintahan Jokowi-JK ke tanah Papua. Ada Trans Papua yang menelan
anggaran triliunan dan ada pembangunan pelabuhan laut dan bandara baru demi
mendukung salah satu program andalan Pak Jokowi-JK yaitu tol laut dan tol udara. Tak terkecuali juga terhadap
pembangunan infrastuktur moda transportasi sungai. Berikut ini saya sajikan
beberapa wujud realisasi pembangunan infrastruktur sungai yang saya lihat
dengan mata kepala sendiri:
1. Pengerukan Sungai Untuk
Memperlancar Transportasi ke Daerah Pedalaman
Beberapa bulan lalu, saya
berkesempatan mengunjungi langsung salah satu lokasi pengerukan sungai yang
letaknya di daerah pedalaman. Saya bersama rombongan Dinas Perhubungan
Mimika,para konsultan dan kontraktor meninjau lokasi pengerukan Sungai Keakwa.
Adapun tujuan mulia dari pengerukan sungai ini adalah agar warga tak
menggantungkan waktu perjalanannya lagi berdasarkan kondisi alam dalam hal ini
pasang surut air, bisa memperpendek jarak sehingga bisa mengefisiensikan waktu
berlayar, menghemat bahan bakar sehingga bisa menekan biaya transportasi warga
dan tentunya membuka akses perjalanan bagi wisatawan yang hendak mengunjungi
daerah pedalaman.
2. Pemerintah
Menghibahkan Dermaga dan Kapal Penyeberangan KMP. Kokonao
Dari
segi historisnya, angkutan sungai adalah angkutan yang sangat tua umurnya
bahkan kalau boleh dikata sebagai bagian dari angkutan tradisional. Sebagai
salah satu bagian prasarana, sungai telah mampu memberikan sumbangsih yang
besar serta akses sampai jauh ke
pedalaman dimana moda transportasi lain
belum menjangkaunya.
Salah
satu program strategis Kabupaten Mimika adalah peningkatan alur pelayaran yang
akan dilalui melalui sungai dari satu kampung atau distrik menuju ke daerah
lainnya. Ini dilaksanakan dengan tujuan menunjang sektor perekonomian serta
menunjang aktivitas distribusi barang guna memperlancar moda perekonomian di
wilayah Kabupaten ini. Oleh karena itulah dibuat pembangunan dermaga
penyeberangan disertai juga hibah kapal penyeberangan yang diberi nama KMP.Kokonao.
Dermaga dan kapal penyeberangan ini baru saja diresmikan tahun ini dan sudah
melayani empat kali pelayaran.
3. Kajian Studi Pembangunan Pelabuhan
Baru di Daerah Sungai
Pelabuhan dipandang sebagai bagian dari infrastruktur yang
mempunyai banyak sumbangsih bagi kehidupan masyarakat. Misalnya saja di sektor ekonomi, pelabuhan
berperan menunjang pertumbuhan ekonomi
wilayah belakang/hinterland, volume
perdagangan, dukungan aksesibilitas (jalan, kereta api, bandara), dan
pendapatan per-kapita. Di sektor sosial dan politis, pelabuhan dapat berfungsi
untuk membuka daerah isolasi, membangkitkan dan meningkatkan perdagangan
antar-pulau/ekonomi daerah, meningkatkan mobilitas penduduk, mengurangi
kesenjangan/disparitas, meningkatkan pelayanan sosial, mewujudkan stabilitas
regional dan meningkatkan ketahanan dan
keamanan nasional.Karena alasan tersebutlah maka pemerintah melakukan banyak
kajian dalam pembangunan dan pengembangannya.
Menyadari hal ini, pemerintah Bapak
Jokowi-JK melalui Kementerian Perhubungan mengadakan studi Kelayakan
Pembangunan Pelabuhan di Mimika Tahun Anggaran
2017. Lokasi Pra Studi Kelayakan ini merupakan masukan dari Direktorat
Kepelabuhanan dimana lokasi tersebut telah sesuai dengan review lokasi dalam
Rencana Induk Pelabuhan Nasional (RIPN) sesuai dengan KP. 901 Tahun 2016
tentang Penetapan Rencana Induk Pelabuhan Nasional.
Adapun yang menjadi output yang
diharapkan dari pra studi ini adalah sebagai deskripsi
kebutuhan riil pembangunan pelabuhan baru pada suatu wilayah (indikasi
kelayakan/perlu-tidaknya) berdasarkan pertimbangan aspek ekonomi-sosial dan
teknis sehingga rekomendasi indikasi
paling layak pada wilayah tersebut tersebut guna dapat dilanjutkan
secara optimal untuk kegiatan Studi Kelayakan dan seterusnya.
Penutup
Kabupaten
Mimika sebagian besar wilayahnya hanya bisa ditempuh lewat jalur laut dan
sungai, sehingga jasa transportasi sungai merupakan salah satu sektor potensial
yang dikembangkan dan dirasa sangat penting dalam menunjang percepatan
pertumbuhan ekonomi wilayah sekaligus memberi pilihan alternatif terhadap
jaringan moda transportasi sehingga prasarana dan sarana bongkar muat barang
dan pergerakan orang sebagai bagian dari simpul dan outlet transportasi sudah
selayaknya ditindaklanjuti aktif dan positif secara maksimal yang pada akhirnya
jasa dalam bidang kepelabuhann dirasa sangat penting keberadaannya bagi
Kabupaten Mimika dan sekitarnya.
Sebagai
wilayah yang memiliki potensi untuk dapat dikembangkan dan diharapkan menjadi
salah satu andalan daerah yang berada pada wilayah provinsi Papua, maka
kabupaten Mimika merencanakan pengembangan transportasi sungai yang akan
digunakan sebagai sarana dan prasarana bongkar muat hasil perikanan dan
perkebunan masyarakat ke dan dari wilayah kabupaten ini dan sekitarnya. Dengan
adanya dukungan Pemerintah Bapak Jokowi-JK maka harapan itu mulai menampakkan
hasilnya .
Semua yang saya paparkan diatas
merupakan wujud campur tangan kinerja Bapak Jokowi-JK selama memimpin. Mereka sungguh-sungguh
mewujudkan janjinya terhadap kemajuan Papua. Disadari bahwa pemerintah turut membangkitkan
Papua dari jurang ketertinggalan dan merealisasikan mimpi masyarakat Papua
menikmati kelancaran, kenyamanan dan
keamanan dalam mengarungi daerah aliran sungai. Terima kasih Bapak Presiden
Jokowi dan Bapak Wakil Presiden Jusuf Kalla. Terima kasih juga kepada Bapak
Johannes Rettob selaku Kepala Dinas Perhubungan Mimika yang luar biasa mengawal
pembangunan infrastruktur transportasi. Jangan lelah membangun Tanah Amungsa
Bumi Kamoro ini.
Penulis:
Heriyanto Rantelino, Staf Dinas Perhubungan Kab. Mimika/ Pemuda Timika Papua.
Facebook: Heriyanto Rantelino
No telepon/Whatsapp : 085242441580
Line : Ryanlino