Masyarakat Papua khususnya yang berada di
Kabupaten Mimika sebentar lagi akan merasakan kemerdekaan dari ketertinggalan.
Pasalnya mereka bisa menikmati asyiknya berlayar ke daerah pedalaman dengan
biaya yang terjangkau dan jadwal pelayaran yang terjadwal. Adalah Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Kokonao yang
merupakan hibah dari Kementrian Perhubungan.yang segera akan beroperasi tahun
2017 ini.
Kapal ini merupakan hasil karya galangan
kapal PT. Adihulung Sarana dengan bobot 260 GT. Untuk perawatan dan
pemeliharaan diberikan kewenangan kepada PT. ASDP Kabupaten Merauke sedangkan
untuk pengelolaannya diserahkan ke Dinas Perhubungan, Komunikasi dan
Informatika (Dishubkominfo) Kabupaten Mimika.
Kapal ini memiliki kapasitas angkut sebanyak
80 orang dan bisa menampung belasan kendaraan bermotor baik mobil dan motor
pada dek bawahnya. Kapal ini memiliki banyak fungsi karena segala macam hasil masyarakat bisa diangkut
baik hasil kebun, laut, barang kebutuhan pokok masyarakat, bahan bangunan dan
lainnya ke daerah-daerah pedalaman.
Kapal ini tergolong mewah di kelasnya. Rekan-rekan
bisa menemukan fasilitas hiburan dan keamanan yang mumpuni. Bisa menemukan
kafetaria dengan desain interior menarik, ada baju pelampung, dan tempat tidur yang empuk.Selain itu kapal ini
dilengkapi dengan CCTV di setiap sudut kapal, memiliki mesin gerak berkekuatan
2x 500 PK, dengan kecepatan maksimal 8-10 Knot. Kapal ini bisa menampung bahan
bakar sebanyak 24 Kilo Liter sehingga bisa berlayar untuk jangka waktu yang
lama.
Fasilitas Hiburan di KMP Kokonao |
Baju Pelampung di KMP Kokonao |
Ruang Tempat Tidur Berkonsep Tatami di KMP Kokonao |
Adapun
pelayaran akan rutin dilakukan untuk saat ini yaitu dari Pelabuhan Paumako-Kokonao (ibu kota Distrik
Mimika Barat), Paumako-Agats (ibu kota Kabupaten Asmat), Agats-Atsi, Atsi-Agats,
dan Agats-Paumako Timika. Di Kokonao sendiri, kapal mengalami gangguan saat ini
karena di daerah ini mengalami pendangkalan sehingga kalau dipaksakan, bisa
membuat kapal kandas. Oleh karena itu saat ini direncanakan hanya melayani rute
Timika, Agats, Aci sembari menunggu pengerukan Sungai di daerah Kokonao.
Berbicara mengenai ongkos yang dikeluarkan
untuk menikmati transportasi ini, tak perlu merogoh kocek dalam-dalam. Jika
biasanya masyarakat harus mengeluarkan biaya 8-10 juta perton untuk
pengangkutan barang dari
Pomako(Timika) ke Kokonao, kini
masyarakat cukup membayar Rp. 84.00. Untuk pengangkutan orang, hanya
mengeluarkan Rp. 26.000 untuk penumpang dewasa sedangkan anak-anak
Rp.20.000.
Pemerintah Kabupaten Mimika dalam hal ini DISHUBKOMINFO
Mimika berharap dengan adanya kapal ini dapat membantu masyarakat terutama
dalam bidang ekonomi dan menekan harga sehingga tidak terjadi kesenjangan harga
kebutuhan barang kebutuhan pokok di wilayah pesisir Mimika.
Kapal KMP Kokonao |
Tak hanya pelabuhan Pomako di Timika saja
yang akan dipersiapkan sebagai bagian pelayaran kapal ini, tetapi ada juga
beberapa pelabuhan yang sementara dalam tahap perencanaan pembangunan dan
pembenahan diantaranya Pelabuhan Kapiraya di Distrik Kapiraya, Potowaiburu di
Distrik Mimika Barat Jauh, Ipaya di Distrik Amar, Manasari di Distrik Mimika
Timur Jauh, Sipu-Sipu dan Fakafuku Distrik Agimuga.
PENUTUP
Pak Kadis Dishubkominfo Mimika dan Pak Kasie ASDP Meninjau Kapal KMP Kokonao |
Foto merupakan dokumentasi pribadi penulis