Empat Kunci Menjalin Hubungan Yang Awet Dengan Relasi ala Anak Muda Papua - Heriyanto Rantelino

Empat Kunci Menjalin Hubungan Yang Awet Dengan Relasi ala Anak Muda Papua

Empat Kunci Menjalin Hubungan Yang Awet Dengan Relasi ala Anak Muda Papua

senandungcita.files.wordpress.com

Salah satu motto hidup saya adalah “Semua Orang Adalah Guru”. Saya mengganggap setiap orang pasti memiliki ilmu dan pengalaman yang menginspirasi yang dapat menambah khasanah pengetahuan saya. Berawal dari motto inilah yang kemudian membuat saya mendapatkan relasi dari berbagai kalangan baik dari segi umur, jabatan, suku, agama, budaya dan lain-lain.

Dalam menjalin hubungan awal dengan relasi, saya menempatkan diri sebagai pihak yang mendapat porsi mendengarkan lebih banyak ketimbang berbicara. Bukan tanpa alasan,s aya memberikan kesempatan kepada lawan bicara saya untuk mengutarakan apa yang ada di benaknya agar saya bisa menggali lebih banyak tentang identitas diri dan pengalamannya selama ini

Dalam perjalanan hidup, saya memiliki empat kunci dalam berkomunikasi agar hubungan tetap langgeng dan tetap adem ayem dengan teman diantaranya:

1.Bahan Pembicaraan Berbobot
Agar tak kaku, perjumpaan pertama dengan relasi dibuka dengan obrolan-obrolan santai seputar perkenalan singkat identitas diri, kegiatan selama ini, dan  kesan selama hidup di daerah bersangkutan. Setelah itu, pembicaraan mulai memanas dengan membiarkan lawan bicara saya menceritakan pengalamannya hidupnya. Buku bacaan komunikasi yang pernah saya baca mengungkapkan bahwa orang lebih senang jika menceritakan segala hal tentang dirinya ke orang lain. Hal ini saya manfaatkan untuk menyerap inspirasi dan pengetahuan dari pengalamaman yang diutarakannya. Agar tak terkesan kaku, saya kadang menyelipkan banyolan-banyolan ringan.

2.       Sambutan Yang Hangat, Bersahabat dan Tulus
 Relasi yang sudah profesional pasti tahu mana orang yang tulus dalam menjalin pertemanan. Ketika memutuskan melakukan kopi darat dengan seseorang, itu berarti saya sudah mantap untuk menjejaki hubungan dan mengganggap mereka sebagai parther sharing.
 Raut wajah yang ramah, jabat tangan yang erat dan mata yang menampakkan kesan bersahabat akan membuat orang tersebut merasa nyaman.

3.Memposisikan diri Sebagai Murid
   Ibarat di dunia sekolah, saya menempatkan lawan bicara saya sebagai seorang guru dan saya sebagai murid. Tanpa mempermasalahkan umur dan jabatan, saya memberikan porsi bicara yang lebih banyak ke mereka. Saya menghindari sebagai pihak yang dominan karena nanti memunculkan kesan bahwa pertemuan itu sekadar mendengarkan presentas identitasi diri saya.

4.       Menjaga Penampilan Yang Sopan
   Mengenakan pakaian yang sepantasnya menampakkan kesan bawa saya menghargai lawan bicara.  Jika anak muda dan pertemuannya di kafe, yah busana kaos berkerah, tapi jika orang profesional, mengenakan pakaian kemeja berkerah.

Kesalahan Fatal Yang Membuat Relasi Kita Berlarian

Saya perhatikan ada beberapa keteledoran anak muda ketika menjalin  relasi dengan seseorang diantaranya:

1.       Peminjaman uang.
Baru sekali dua kali bertemu, sudah berani melakukan peminjaman uang.

2.       Mengajukan proposal dana.
Baru kenal saja, sudah ajukan permintaan aneh-aneh termasuk ngajukan proposal dana kegiatan.  Parahnya lagi kalau keluar kata-kata seperti ini “Jumlahnya gak seberapa kok, uang segitu kan kecil buat Bapak/Ibu. Lagian jabatan Ibu/Bapak udah tinggi, pasti gak keberatan”. Bukan masalah nominal kecil atau besarnya, tapi hal ini dianggap tidak etis dan bisa menimbulkan rasa ngenek dari relasi.

3.       Modus pedekate.
Entah karena kepincut dengan sikap kedewasaan atau materi si relasi, anak muda ini mulai melakukan hal yang tak profesional misalnya mengirimkan pesan-pesan yang nakal sebagai bentuk modus pedekate dengan relasi tersebut.

4.       Mengemis-ngemis pekerjaan.
Mungkin karena relasi tersebut memiliki jabatan atau punya pengaruh penting di suatu unit kerja,  maka muncul ide untuk memanfaatkan kopi darat  dengan tujuan utama untuk mengemis-ngemis pekerjaan.

Saya berusahan semaksimal mungkin untuk bersikap profesional dalam berteman.  Saya prinsipnya setiap ketemu relasi yang saya incar bukanlah materi yang menjadi incara saya tapi  pengalaman dari lawan bicara saya. Di usia yang masih muda ini kesempatan emas untuk menimba pengetahuan, inspirasi dan pengalaman dari seseorang. Pengalaman itu mahal dan karena itulah yang saya ingin menimbanya dari mereka. Pertemanannya yang didasari ketulusan akan membuat relasi akan langgeng.





Penulis:
 Heriyanto Rantelino, Staf Dinas Perhubungan Kab. Mimika/ Pemuda Timika Papua.
Facebook: Heriyanto Rantelino
No telepon/Whatsapp : 085242441580
Line : Ryanlino
Please write your comments