![]() |
Dok:Papua.Us |
Bermula dari curhatan
seorang anak muda Mimika di media sosial yang mengatakan "Kita yang pucuk
(sebutan untuk anak muda Papua) ini bisa apa? Politik itu dunianya para akar
saja (sebutan untuk orang yang dipandang tua dengan rentang usia diatas
30an)". Adapun latar belakang dari curhatan pemuda ini karena mereka
mendapati fenomena dimana kebanyakan para akar memandang sebelah mata
keberadaan para pucuk dimana dianggap belum bisa diajak serius membicarakan
hal-hal tentang dunia perpolitikan.
Saya ingin
menyadarkan kawan-kawan muda di Mimika bahwa kita jangan patah arang dalam
menanggapi kalimat tersebut. Tahu tidak, kitorang yang berusia muda ini (dibawah 30 tahun) punya sumbangsih suara
cukup besar di Pilkada Mimika yaitu sekitar 18%. Saya berani berspekulasi
demikian karena saya mengacu pada data yang dilansir Badan Pusat Statistik
(BPS) Kabupaten Mimika yang termaktub dalam data Mimika Dalam Angka 2016.
Dari analisis
BPS, jumlah masyarakat muda yang berada
di interval umur 17-29 tahun ada sekitar 40.094 jiwa. Di dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) terakhir,
ada 222.721 warga yang terdaftar untuk mengikuti Pilkada tahun mendatang.
Dengan mengantongi porsi suara 18 %, pemuda Mimika bahkan bisa mengusung satu
pasang calon dari jalur perseorangan dimana batas minimal dukungan bagi paslon
independen adalah 10 % dari jumlah
pemilih dari Daftar Pemilih Tetap yang digunakan KPU Mimika.
Menyasar Pundi Suara
Berdasar Segmentasi Wilayah dan Generasi
Kitorang yang pucuk-pucuk ini merasa punya tanggung jawab untuk memberikan perhatian pada daerah kita, Tanah Amungsa Bumi Kamoro ini. Berangkat dari hal ini, maka muncullah pemikiran sederhana terkait bagaimana strategi dalam meraup suara dalam Pilkada Mimika 2018 ala pucuk muda Mimika. Tentunya bisa menjadi masukan buat Pace Mace yang akan mencalonkan diri atau bagi pihak yang ingin menjadi tim sukses di Pilkada nantinya.
Dari segmentasi
wilayah, jumlah penduduk Kabupaten Mimika berjumlah 201.677 penduduk yang
terbagi di 18 Kecamatan/Distrik. Dari 18 daerah tersebut, Distrik Mimika Baru
adalah wilayah administratif yang paling seksi di mata saya. Bagaimana tidak,
jumlah penduduk saja ada 100.957 atau
sekitar 45,32 (Versi DPT) 50,05% ( Versi BPS) dan dari total populasi penduduk
Mimika. Pemilih dari daerah ini memiliki ciri yang unik. Mereka adalah tipe pemilih swing voters
yang masih menunggu dan melihat (wait and see) dari track record dan
program kandidat sehingga bisa menjadi dasar untuk memantapkan pilihan siapa
sosok yang bisa mewakili suaranya.
Dari segmentasi
lintas generasi, diketahui bersama bahwa ada tiga generasi saat ini yaitu
generasi X, Y, dan Z. Generasi X (umur
41-52 tahun) adalah tipe pemilih yang orientasi pemilihannya penuh pertimbangan.
Yah, maklum saja, mereka sudah merasakan banyak asam garam menjalani beberapa
ajang pemilihan kepala daerah. Mereka memutuskan pilihannya berdasarkan
pengalaman, latar belakang pendidikan, dan sepak terjang yang pernah dilakukan
oleh sang kandidat.
Generasi Y (umur 22-40 tahun) logika berpikirnya
berpijak pada rancangan program yang
akan dilakukan kedepan (janji) dan juga faktor kedekatan baik secara emosional,
pemikiran, dan juga dari faktor
kekerabatan.
Berbeda jauh dari
kedua generasi diatas, generasi Z (umur
17- 21 tahun) punya pijakan pemikiran yang lain. Mereka adalah tipe pemilih
yang cenderung tak neko-neko dalam menentukan pilihannya. Mereka memilih
kandidat karena faktor ide kekinian
membangun Mimika, punya terobosan-terobosan yang inovatif, sikap humanisme,
rendah hati, dan yang terpenting punya inisiatif merobohkan tembok-tembok
birokrasi yang selama ini dipandang ruwet dan kaku.
Sangat diharapkan
kandidat yang mencalonkan diri nanti mampu mewadahi ketiga generasi ini. Mampu mengayomi
pemikiran konservatif dari generasi X, mengayomi pikiran rasional generasi Y,
mewadahi pandangan kekinian dari generasi Z.
Menarik Simpati
Kerukunan Masyarakat Pendatang di Mimika
![]() |
Dok:sinauenglish.net |
Bukan berarti membawa
isu SARA sih, tapi strategi mendekati para suku-suku yang tergabung di
Kerukunan Masyarakat dirasa sangat perlu. Diketahui bersama bahwa kehidupan
penduduk Mimika tergolong majemuk. Tak hanya masyarakat penduduk asli, tapi ada
juga perantau yang berasal dari berbagai suku. Ada beranekaragam penduduk
pendatang yang mendiami daerah ini meliputi:
1.
Kerukunan Keluarga Jawa Bersatu
2.Kerukunan
Keluarga Sulawesi Selatan
3.
Kerukunan Keluarga Ambon
4.Kerukunan
Keluarga Kei
5.
Ikatan Keluarga Flores
6.
Ikatan Keluarga Batak Papua, dan masih banyak lagi
Melibatkan mereka
menandakan bahwa sang kandidat mampu mengayomi keanekaragaman penduduk di Tanah
Amungsa Bumi Kamoro. Jumlah mereka cukup
banyak, lumayan pundi-pundi suara dari mereka untuk memenangkan kontestasi
Pilkada Mimika 2018.
Strategi Meraih
Pundi-Pundi Suara dari Generasi X,Y, dan Z
Tak cukup hanya
bermodal program kerja yang revolusioner sehingga bisa meraih suara dari
rakyat. Sebagai kandidat cerdas akan
bertarung di Pilkada Mimika nantinya, dibutuhkan kiat yang cerdas pula dalam
meraup pundi-pundi suara dari masyarakat
dari generasi X,Y, dan Z.
Generasi X masih
kebanyakan berkutat pada pemikiran yang tergolong konservatif dimana filsafat
politiknya masih mendukung nilai-nilai tradisional. Salah satu rekan saya yang
kebetulan pernah menjadi tim sukses kandidat di Pulau Jawa, menggunakan trik
temu kangen atau istilah keren sekarang yaitu gathering.
Ajang kopi darat yang
dikemas dengan acara yang santai ini
konsepnya yaitu mengundang perwakilan masyarakat yang dinilai punya
pengaruh besar dalam suatu kampung/distrik, perwakilan suku asli dan suku
pendatang. Entah itu orang yang dipandang paling bijak, tua-tua kampung atau
sosok yang selama ini vokal membela
daerahnya.
Pendekatan politik
lunak (politic soft power) berkonsep panggung diskusi santai dinilai metode
cerdas dalam meraih simpati mereka. Disadari bahwa generasi X merasa bersimpati
pada orang-orang yang mampu meluangkan waktu untuk mendengarkan pendapat,
nasehat atau petuah dari mereka. Satu segmen dikhususkan kepada perwakilan suku
asli papua, satu segmen mewadahi perwakilan suku pendatang yang tergabung di
kerukunan dan satu segmen untuk mewadahi perwakilan kampung/distrik.
Mereka akan buang
suara terkait keinginan dan permasalahan yang melanda wilayahnya. Disinilah
seorang kandidat akan diuji, apakah dia bisa mengeluarkan solusi dan komitmen
penyelesaian terkait keinginan atau prahara yang melanda mereka. Dengan begitu
maka diharapkan mampu meyakinkan para generasi X bahwa mereka sudah mantap dan matang untuk duduk
sebagai 01 dan 02 di bangku pemerintahan.
Terkait dengan
generasi Y, Ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk menarik perhatiannya.
Salah satunya yaitu strategi BALON (BArbershop dan SalON). Mengingat di Mimika
banyak masyarakat yang menggunakan jasa salon dan barbershop maka muncullah
strategi ini. Dengan memanfaatkan momen dimana orang yang sedang menunggu
antrian atau sedang dicukur biasanya melakukan sesuatu untuk membunuh rasa
jenuhnya. Mata mereka akan menjelajahi pemandangan yang ada di dalam ruangan
tersebut. Selama ini koran dinilai benda yang menjadi sasaran melepaskan rasa
jenuh.
Oleh karena itu
menitipkan brosur/newsletter/katalog yang menjelaskan siapa sosok kandidat,
sepak terjangnya selama ini dan program
yang hendak dilaksanakan jika terpilih kelak. Tentunya dikemas dengan desain
grafis yang menarik. Tak lupa juga memasang stiker kandidat disertai tagline yang menarik dan mudah
diingat di area barbershop dan salon tersebut. Hal ini tentunya akan membantu
tim sukses dalam membentuk mindset dalam ingatan masyarakat.
![]() |
Dok:Fajar.co.id |
Salah satu cara
menarik perhatian kaum generasi Z adalah melalui penelusuran minat dan bakat.
Saya mencatat ada empat kegemaran anak muda Mimika yang populer yaitu sepak
bola/futsal, motor trail (drag bike), dance (etnik dan kontemporer), dan musik
genre Rap/Hip Hop. Para kandidat bisa
menarik perhatian mereka dengan menjadi sponsor untuk mengadakan acara ini.
Strategi demikian bisa menjadi amunisi jitu dalam memperkenalkan diri sekaligus
pembuktian keberpihakan kepada kaum
generasi Z.
Orang Generasi X merasa
pengalaman adalah sesuatu yang berharga dan akan terus dimanfaatkan di masa
depan. Konkritnya bahwa pengalaman yang dianggap benar tersebut adalah
pengalaman masa lalu. Beda halnya lagi dengan anak muda dimana mereka selalu berpikir masa depan dan muak terhadap
kebiasaan masa kini. Singkatnya, jika ingin menyentuh anak muda, maka sentuhlan
pemikirannya.
Yang menjadi catatan
bahwa generasi Y dan Z punya kemiripan dalam hal harapan terhadap kandidat yang
punya pola pikir yang tidak kaku. Mampu menciptakan iklim birokrasi yang mampu mereformasi birokrasi dan perbaikan
mental para pejabat publik.
ISU SEKSI YANG
MENARIK UNTUK DIHEMBUSKAN
Tak hanya berkutat di
konsep strategi yang hendak dilakukan, tapi dirasa perlu menggelontorkan
program yang erat kaitannya dengan isu yang tengah seksi di masyarakat Mimika.
Isu pendidikan dan kesehatan gratis adalah program yang sudah lumrah kita
dengar di setiap ajang kontestasi Pilkada.
Jika hanya bermodal
program andalan ini, maka dipandang
bukan lagi barang jualan yang jitu. Lagian dari pemerintah pusat sudah
mencanangkan hal tesebut. Oleh karena
itu penting merancang strategi baru yang lebih populis dan mampu merangkul
berbagai segmentasi masyarakat. Adapun isu seksi yang hangat untuk diangkat
sebagai berikut :
1.Mengayomi Ketujuh
suku asli.
Merancang program
yang mengayomi masyarakat yang berasal dari tujuh suku asli di Mimika yang
berlandaskan kearifan lokal mereka masing-masing.
2.Nasib Cerah Bagi
Pegawai Honorer Yang Masa Pengabdiannya Sudah Lama
Luntang lantung nasib
pegawai honorer untuk menjadi pegawai negeri sipil menjadi salah satu celah
untuk merancang program sebagai bentuk perhatian kepada mereka.
3.Menjembatani
Karyawan, PTFI dan Pemerintah
Menyusun program yang
benar-benar menjembatani antara pihak korporat Freeport, karyawan, serikat
pekerja, dan pihak pemerintah, agar kelak ada masalah kedepan bisa mengakomodir
dan mengayomi mereka yang bersengketa.Ibarat dalam dunia sekolah, tim inilah
yang kelak menjadi guru bimbingan Konseling (BK) yang kelak memberikan
rekomendasi bijak terhadap permasalahan yang terjadi. Karyawan Freeport itu
jumlahnya ribuan dan itu adalah peluang
suara yang tak boleh diabaikan.
4.Mendukung Kewirausahaan Pemuda
Disadari bahwa
anak-anak muda suka tantangan. Salah satu tantangan bagi mereka yang dipandang
menarik adalah menempa mereka di bidang kewirausahaan. Sektor kewirausahaan itu
identik dengan kemandirian dan kemandirian identik dengan perjuangan seseorang
untuk mewujudkan impiannya. Rancangan programnya juga tidak melulu mengenai
dana hibah yang hendak digelontorkan kepada
mereka tapi disertai juga dengan monitoring
dan pendampingan dari orang-orang
yang tergolong berpengalaman di bidangnya dan yang tak kalah penting
adalah memudahkan mereka dalam
pengurusahan surat izin usaha.
5.Merancang Sarana
Dan Ruang Ekspresi Bagi Anak Muda Mimika
Saya akui bahwa pucuk-pucuk
Mimika punya energi dan semangat yang luar biasa. Dan alangkah bijaknya jika
kelak pemerintah nantinya merancang suatu program dimana energi mereka yang meluap-luap ini tersalurkan pada
hal-hal yang positif. Ada hobi
dance, hobi nyanyi yang kebanyakan
bergenre raggae, rap dan hiphop, hobi racing, sepak bola, dan fotografi.
Selama ini ruang
ekspresi bagi mereka masih kurang. Ada yang terpaksa menggunakan area di sekitar bandara lama dan bandara baru untuk menyalurkan
energinya padahal tempat tersebut tidak
layak dan tidak aman bagi mereka. Adanya ruang co-working space dan ruang audio
visual dipandang adalah program yang kekinian dalam membentuk generasi muda
Mimika yang Going Global. Oleh karena itu menawarkan ruang bagi mereka adalah
solusi alternatif untuk membuktikan bahwa kandidat yang mencalonkan diri punya
perhatian kepada mereka.
6. Jaminan Keamanan
Terhadap Investor
Investasi punya
pengaruh penting terhadap perekonomian suatu daerah. Tak hanya membantu
perputaran uang tapi juga membuka lapangan pekerjaan. Banyak orang yang ingin
menancapkan lini bisnisnya di Mimika, namun kekhawatiran terbesar mereka adalah
sektor keamanan. Oleh karena itu, kandidat yang ikut dalam kontestasi Pilkada
ini memberikan angin segar dan jaminan kepada para investor terkait keamanan
sehingga mereka berani menanamkan sahamnya sehingga kerjasamanya jangka panjang.
7.Menggiatkan
Implementasi Smart City
Mengingat tingginya
dorongan revolusi digital untuk mempercepat pelaksanaan pembangunan di daerah,
maka Smart City menjadi salah satu konsep pembangunan yang akhir-akhir ini
menggema. Membangun Smart Regency/Smart Province/Smart City adalah pembangunan
kota yang mencakup seluruh aspek
pemerintahan dan kehidupan warga yang didalamnya memanfaatkan kecanggihan
teknologi.
Enam elemennya yaitu
tata kelola pemerintahan yang pintar (Smart Governance), mewujudkan visi
pembangunan jangka panjang dalam pembangunan daerah melalui branding daerah pintar (Smart Branding),
mewujudkan pondisi dan sistem perekonomian yang kokoh sesuai dengan
karakter ekonomi lokal yang berdaya saing (Smart Economy), menciptakan
lingkungan hidup yang layak huni, sehat
dan nyaman (Smart Living), membangun lingkungan sosial masyarakat yang dinamis,
kekinian, cerdas dan aman (Smart Society)
serta memiliki lingkungan yang bersih, sehat, dan peduli lingkungan
(Smart Environment). Pondasi programnya sudah dibuat oleh Dinas Perhubungan,
Komunikasi, dan Informatika (Dishubkominfo) Mimika. Tinggal bagaimana kandidat
yang terpilih nantinya bisa menggalakkan kegiatan ini.
PENUTUP
Masyarakat Mimika
tergolong masyarakat cerdas. Mereka tentunya akan menganalisis banyak hal
sebelum memilih kandidat mulai dari track recordnya, program yang dicanangkan,
kepribadiannya dan wujud nyata sepak terjangnya selama ini. Mereka sudah kritis
untuk tak tertipu bujuk rayu dan dininabobokkan dengan gombalan program dari
kandidat yang diragukan kompetensinya. Mereka berusaha menghindari memilih
pemimpin yang orientasi pikirannya
ambisi bisnis semata dan lebih memilih yang orientasi membangun Papua yang
dirasa perlu disentuh oleh tangan-tangan
orang ikhlas, berintegritas, dan mampu membawa maju daerah ini keluar dari
ketertinggalan.
Modal bagi kandidat adalah kekuatan
mendengarkan masukan dari para
masyarakat yang kelak bisa dijadikan
dasar dalam merancang ide program yang tepat bagi mereka. Diharapkan bisa memaksimalkan Potensi Sumber
Daya Alam dan Sumber Daya Manusia yang ada sebagai barometer progresif dalam
peningkatan PAD dan Indeks Pembangunan Manusia
(IPM) Kabupaten Mimika .
Secara pribadi saya
mendambakan pemimpin yang mampu menyusun rencana pembangunan jangka panjang
sebagai acuan kegiatan dan program pembangunan yang akan dilakukan oleh
pemerintah daerah selama lima tahun periode kepemimpinannya. Mampu menawarkan
masterplan, masukan dan rekomendasi mengenai langkah-langkah strategis dalam rangka
implementasi program. Memiliki keahlian dalam merangkul berbagai pihak yang sudah ahli dan berpengalaman baik itu
dari kalangan akademi, birokrat atau profesional yang memahami konsep, membaca
pikiran, dalam mengeksekusi program yang dicanangkan sang kandidat.
Tim perumus inilah
yang akan menjadi tim inti terkait segala aspek kebijakan. Dan juga nantinya
bisa memberikan gambaran Blueprint kepada masyarakat dalam hal ini perencanaan
yang bersifat mendetail tentang panduan teknis pelaksanaan proyek untuk setiap
satu jenis implementasi proyek pembangunan sehingga mampu mewujudkan visi misi
pembangunan Mimika yang terintegrasi. Dan memiliki pemahaman akan pemanfaatan
teknologi dalam pemerintahanannya kelak. Selamat mengikuti kontestasi Pilkada
Mimika ya Pace-Mace. Kalau terpilih nanti, jangan lupa realisasi janji-janjinya
ya! Salam sayang dari Pemuda Mimika pendukung Pilkada Damai di Papua.
Heriyanto Rantelino, Anak Muda Timika, Papua.
Facebook: Heriyanto Rantelino
No telepon/Whatsapp : 085242441580